Posted in Filsuf, Learning, My Days, Semicurhat, Socrates, Think

Sedikit Cerita Tentang Goa Plato

There’s a story…zaman dulu, pas di zaman nya Socrates, Socrates adalah org bijak yang kerjanya cuma jalan-jalan di alunn-alun Athena. Hobi nya nanya-nanya. Tiap liat ini, dia nanya. Tiap liat begini, dia nanya. Pokoknya nanya mulu deh! 😀 Satu yang aneh dari Socrates ini, dia adalah seorang filsuf yang g pernah nulis satu kata pun. Satu2nya kalimat yang terkenal bgt dari dia adalah ‘Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui dirinya tidak tahu*. That’s why, hobi tu Oom nanya mulu.

But, sbenernya Socrates bertanya itu untuk berdiskusi karena dia nggak pernah mau bersikap menggurui org lain. Dia selalu berlagak bodoh, on, berlagak nggak tau, untuk tau semuanya. Tapi, hebatnya lagi, lewat diskusi itu…orang2 malah menyadari kehebatan Socrates. Bahkan kadang menyadarkan org tersebut dengan teguran halus, dengan omongan yang enggak bermaksud menggurui. Socrates nggak mau memandang orang lain lebih rendah dari dirinya, tapi nggak mau juga di anggap rendah oleh orang lain. Humble… 😎

Si Socrates ini keranjingan nanya-nanya, ampe nanya ke budak juga! Walopun di Athena zaman itu budak nggak di anggap sbg manusia, namun Socrates yakin kalo mreka itu bagian dr Athena dan memiliki akal. 😛 Socrates selalu bertindak menurut hati nurani nya. He said that, org yang mengetahui apa yang baik akan selalu berbuat baik.

Then, ada Plato. Ada yang kenal? Ya ya…Plato ini adalah murid nya Socrates. Bertolak belakang dr si sang Guru, Plato ini demen banget nulis. Apa aja yang di omongin ama gurunya, dia tulis. Maybe, karna gurunya males nulis kali yah? 😛  Kerjaan si Socrates kan nanya mulu, kek tamu jauh gitu. Plato pernah bilang kalo nanti nya dalam kehidupan nya setiap manusia akan terjebak dalam sbuah goa gelap yang berisi keteraturan kemapanan, dan mereka senang berada di dalam nya. Karena mereka terbuai dengan segala kesenangan di sana dengan apa yang telah mereka capai, hingga akhirnya mreka takut kluar dr gua tersebut. Mreka memang bahagia, namun diri mreka kosong dan mreka nggak pernah menemukan siapa diri mereka sebenanya. Mereka nggak punya MIMPI.

Nah, dalam salah satu tulisan nya, yaitu Republic. Plato menulis tentang goa tadi. Intinya gini, sebenernya orang dalam goa itu duduk menghadap ke arah dinding goa dengan cahaya api unggun di depan mreka. Dengan dunia luar di belakang mereka. Smentara di luar goa, segala sesuatu terjadi di belakang mreka dan sedihnya mereka hanya melihatnya lewat pantulan yang ada di dinding goa yang ada di depan mreka. Mreka hanya melihat bayang-bayang semesta aja. Mreka pun tenggelam dalam bayang-bayang itu, mencoba mencari tau apa sih itu dan cuma obrol sana sini. Sampe akhirnya mreka yakin kalo hanya bayang-bayang itu aja yang ada.

Suatu hari, ada seorang dr mreka kluar dr goa tsb dan mnemukan bahwa ternyata di luar sana banyak banget keindahans ejati. Dunia yang nyata, gunung, sungai, laut. Bukan hanya sebatas, dinding goa kiri-kanan-depan-blakang (buntu dong?)… :mrgreen: Lalu, org tsb memberi tahu teman2 nya di dalam goa supaya ikut keluar dan melihat keindahan dunia luar. Namun, org2 di dalam goa nggak mau denger dan nggak mau percaya. Mreka masih percaya bahwa bayangan yg mreka lihat di dinding goa adalah aslinya. Akhirnya, org yang keluar dr goa tsb di bunuh rame2 oleh org2 yang ada di goa.

Dr mitos tersebut, Plato menuturkan kekecewaan nya. Plato menganggap bahwa orang2 yang ada di goa tsb adalah Athena yg telah membunuh Socrates, dan org yang berani keluar dr goa tsb adalah Socrates. Loh? Emang nya Socrates mati di bunuh? IYA! Pemerintah Athena menghukum mati Socrates karna gagasan2 filosofisnya di anggap gila dan membahayakan negara.

So, apa hubungan nya dengan dunia kita? Dengan kehidupan sekarang? Let’s see…dulu di zaman Socrates, ada sekelompok orang bijak yang dinamakan Sophis. Shopis ini sangat berbeda dgn Socrates yg terus menerus mencari tau kebenaran dgn kerendahan hatinya, tanpa mengaharapkan imbalan apa pun. Sophis mempunyai arti kata berpengetahuan, pandai, dan bijaksana. Tapi, kaum Sophis mengajarkan kebijaksanaan dgn meminta imbalan atau uang. Beda bgt ama Socrates yg nggak matre. 😛

I believe yaah, org2 di desa-desa, di kampung2 sana, yg jauh dr dunia kota, adalah Socrates2 yg masih punya kerendahan hati, mencintai alam nya, hidup dengan kekuatan mahabesar setiap hari nya. Udah bkn hal baru lagi toh, org desa lbih ramah dr org kota? Lbih baik, lbih rukun, lbih kekeluargaan, lbih jujur…Nah, org2 kota adalah orang yang tinggal di goa dan hidup dengan bayang-bayang sendiri, tiap hari berkutat dengan yg itu2 aja, berteman dgn yg ini2 aja, dan mengejar materi mulu. 😛 Tapi, terlalu naif juga kalo kita bilang org kota itu terlalu rutin, terlalu biasa2 aja, hdup dlm goa sendiri, hidup dlm bayang2 aja. Kan mreka juga bekerja keras tiap hari untuk dirinya, keluarga nya. Tapi, ada juga org kota yg males, cuma duduk. Dan ada jg org desa yg matre, yg g jujur. AKHHH! Kalo ngomongin karakter individu, g bakal beres2 ini postingan. Depend ama org nya aja lah. :mrgreen:

Satu yang pasti, Socrates itu berbuat segalanya dengan tulus demi kebaikan manusia. Di dalam hati nya ia percaya, kalo manusia itu punya nurani yang nggak pernah bohong. Ini warisan terbesarnya. Socrates percaya kalo hati nurani manusia selalu tau mana yang baik dan mana yang salah. Simpelnya sih, pencuri, perampok, dan org jahat ngerasa dalam hatinya kalo apa yg mreka lakukan itu salah. Socrates pun mati dlm menegakkan hati nurani nya. Sewaktu ia di suruh memilih antara minum racun sampai mampus atau mengakui bahwa pemikiran nya salah dan di usir dr Athena, dia memilih meminum racun demi Athena. Demi hati nurani nya. 😀

Socrates itu percaya kepada kebaikan dan kebenaran. Dan di lubuk hati seseorang pasti kebaikan itu ada, walopun dia berbuat salah dengan segala macam alasan duniwai yg bisa membenarkan dia…tapi jauuuuuh di lubuk hati nya itu tau kalau ia salah dan orang yang nggak baik pasti nggak bahagia. Jadi, jangan terus2an melakukan sesuatu yang salah karena kita nggak akan bisa bahagia. Dan kita sendiri akan menolak secara alami kebahagiaan itu karena hati nurani kita tahu kalo kita salah. Orang yang bner2 hidup untuk kebaikan memang hidupnya selalu di kenang orang lain. :mrgreen:

Every man dies. Not every man really lives.

Siapa hayoooo? …
Mel Gibson, Braveheart. 😆

PS: Nggak pernah nyangka bakal buat postingan sepanjang ini. 😆

Gyahahhaha…sumber penulis berasal dari novel 5 CM. :mrgreen: lupa nambahin!

Advertisement

33 thoughts on “Sedikit Cerita Tentang Goa Plato

  1. *pentung ichanx karna oot* :mrgreen:

    Makanya orang bijak itu sering memanfaatkan mulutnya dengan sebaik-baik mungkin. Nggak asal jeblag kalo ngomong. Lebih banyak merhatiin n nanya-nanya, daripada banyak ngomong yg nggak-nggak.

    Menurutku, orang bijak itu kebanyakan pendiem, kalem n pantas aja kalo ilmunya dalem. Klo menurut peribasa mah kek gini deh, diem-diem menghanyutkan. Gituh.. 😉

    Dan prinsipku, ngomong 1 menit, dengerin 5 menit. Gitupula seterusnya…

    Eh, adzan euy… buka dulu ahh.. 😆

  2. @ gie
    Eh, gie.Temen ku ada loh, org nya pendiem, pinter, g pernah neko2, rajin, bijak, perfect di mata kami2. Tapi ternyata memang menghanyutkan, bulan dpan dia nikah. Pacar nya udah ‘ngisi’ duluan. 😆

    Bahaya kalo diem2 nya kek gitu, toh… :mrgreen:

    Tapi, org bijak bs juga banyak omong kok. 😆

    Setojoooo! Ngomong 1 menit, dengerin 5 mnit.

    Aq punya prinsip sih ama tmen2 ku, 3 menit aja.

  3. @mimi
    Weiks.. 😯 MBA yah, mi?
    Gile! Dahsyat bener dampak pergaulan bebas sampe orang bijak&pinter pun bisa turun kasta jadi orang yang rendah nurani ya, mi…

    Dan ternyata bukan hanya teman kamu aja yg jadi korbannya, mi.. contoh lamanya lihat aja orang2 yang duduk di istana situh. Udah banyak orang2 bijak yg terlibat skandal malu2in. Apa jadinya bangsa ini klo orang bijak aja bisa terjebak ajakan setan?

    Hm..

    Nah, makanya orang bijak itu selain harus memperdalem ilmu, juga kudu memperkaya hati nurani biar gampang ngendaliin si napsuh ituh!

    Setujuh gak, miii?

    *duh duh.. ogut kok jd misuh2 gini* hehe… 😀

    Ah kalo aku mah asli orang desa, yg terbawa arus urbanisasi…

    *kenyang dah makannya*

    hohohoo.. 😆

  4. bayangan di dinding gua jauh lebih indah dari kenyataannya
    hanya ada dua warna di dalam gua, hitam dan putih
    lebih aman, di luar gua banyak warna-warni yang tidak bisa kupahami … sekalian saja aku mengurung diriku didalam gua ini

  5. one once say : there’s no finite thing bout this world … especially with it so many different nature, not even with exact science we can obtain exact things to happen … the world is so infinite …

  6. pernah ngalamin begitu banyak hal2 yang tak terduga sama sekali ? bahkan dalam sehari ? mungkin orang2 di dalam gua itu kaya gtu, mereka ga begitu suka, bahkan bisa dibilang benci ama hal2 yg tidak terduga, mereka lebih suka bisa memperkirakan hal2 … jadi mereka enggan untuk keluar dari gua …

    kadang kita bisa aja ngerasa kaya gtu, lebih suka dengan status quo kita saat ini, status yg aman2 saja, ketika kita menengok adanya kesempatan untuk berubah untuk jadi lebih baik, dengan segala resikonya, terkadang kita menolak untuk berubah
    menolak untuk meminta maaf, hanya karena adanya hal2 yang disebut resiko …

    jadi terkadang pantulan di dinding goa terlihat lebih indah ….

    nb : cuma nebeng curhat … 😀

  7. set dah … manknya jalan pikiran gua mlulu ke bokep doank emank ? sekali2 ke sesuatu yang nyata dan berguna gapapa kleee …. 😛

  8. Gyahahahhaha, emang itu yg lu obrolin kalo ym-an ama gw toh??

    Yeee, misi kita berhasil! *banana dance* Yeah! Pilus si cumi bakar ato pohon mati tu? vs mi chan!

  9. fast-reading, mbak.. pusing..

    saya 1/2 orang desa 1/2 orang kota..
    baik hati iya,,, kerja keras iya…

    *dipenggal*

  10. ahhahaha…… nice nice.. mo minta angka berapa cah ayu…? tak acungin jempol yoo… gua plato…pantesan dari kemaren berpantun ria ama pilus, plato n the ganzk

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s